Jeruju, tanaman yang selama ini dianggap sebagai semak ternyata punya manfaat yang besar

Minggu, 07 Februari 2021 Posted by Risma Yuliana

Sumber : internet

Tanaman Jeruju memiliki nama daerah yang berbeda-beda Jeruju (Melayu), daruju (Jawa). Jaruju (Simeulue) Jeruju atau Acanthus ilicifolius tumbuh liar di daerah pantai, tepi sungai, serta tempat lain yang tanahnya berlumpur dan berair payau, merupakan semak tahunan, berbatang basah, tumbuh tegak atau berbaring pada pangkalnya, tinggi 0,5-2 m, berumpun banyak. Batang bulat silindris, agak lemas, permukaan licin, berwarna kecokelatan, berduri panjang dan runcing. Daun tunggal, bertangkai pendek, letak berhadapan bersilang. Helaian daun berbentuk memanjang atau lanset, pangkal dan ujung runcing, tepi bercangap menyirip dengan ujung-ujungnya berduri tempel, panjang 9-30 cm, lebar 4-12 cm. Bunga majemuk berkumpul dalam bulir yang panjangnya 6-30 cm, keluar dari ujung batang, mahkota bunga berwarna ungu kebiruan. Buahnya berupa buah kotak, bulat telur, panjang ± 3 cm, berwarna cokelat kehitaman. Biji berbentuk ginjal, jumlahnya 2-4 buah. Akarnya berupa akar tunggang, berwarna putih kekuningan. Jaruju dapat diperbanyak dengan biji.

Jeruju sering dianggap sebagai semak karena masih belum banyak yang mengetahui bahwa ternyata tanaman ini mempunyai banyak manfaat bagi kehidupan. Contohnya saja dalam litbang pertanian disebutkan bahwa jeruju dapat dijadikan sebagai biopestisida nabati terhadap ulat grayak (Spodoptera Litura). Hal ini dibuktikan dengan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa ekstrak tumbuhan jeruju dapat membunuh serangga jenis ulat grayak dengan ektrak jeruju adalah sebesar 85,8% dan perlakuan Mimba (pembanding insektisida nabati) hanya mencapai 70,6%.

Jeruju berasal dari keluarga Acanthaceace, ekstrak tumbuhan Jeruju  (Acanthus sp), menduduki urutan kedua dengan persentase kematian larva ulat grayak 85,8%.  Tumbuhan ini kebanyakan tumbuh pada lahan-lahan pasang surut yang berair atau ditepi-tepi drainase atau saluran air.

Daun, biji dan akar Acanthus sp berkhasiat sebagai obat cacing, disamping itu daun muda berkhasiat sebagai obat sakit perut. Kandungan daun, akar dan biji tumbuhan jeruju (Acanthus sp) mengandung saponin, flavonoida dan polifenol, di samping itu bijinya juga mengandung alkoloida.  Hal ini bahwa kandungan kimia yang terdapat pada tanaman jeruju adalah saponin, flavonoida dan polifenol yang banyak terdapat pada daun, akar dan biji Acanthus. Selain itu bijinya juga mengandung alkaloida, yang dapat bermanfaat untuk mengobati berbagai penyakit yakni sakit perut, dan juga penyakit cacingan.

Daun jeruju mengandung senyawa verbaskosida dan asam fenolat. Dari isolasi ekstrak etanol daun teh jeruju dihasilkan senyawa verbaskosida yaitu suatu glikosida ester turunan asam kafeat yang diperoleh secara kromatografi lapis tipis, spektrofotometri ultraviolet dan infra merah, sedangkan senyawa asam fenolat yaitu asam vanilat, asam siringat, asam ferulat, asam p-hidroksibenzoat dan asam p-kumarat dapat diidentifikasi dari ekstrak etanol secara kromatografi lapis tipis selulosa dua dimensi (Soetarno, 2007).

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *